Fery24's_Shinigami

RIOT !!!

Kegiatan Di Saddam-Suep (Kosan) December 30, 2009

Filed under: 1 — fery24 @ 8:33 pm

Orang – orang yang tinggal di saddam-suep(kosan) mempunyai macam – macam kegiatan yang tidak pernah bisa di bayangkan oleh orang – orang luar. Mereka yang tinggal di saddam-suep (kosan) itu mempunyai solidaritas yang tinggi, walaupun mereka berbeda – beda tempat tinggal aslinya. Mereka berbeda dengan orang lain, contohnya saja dalam kehidupan sehari – hari. Biasanya kalo orang biasa melakukan kegiatan itu pada pagi hari sampai sore, tetapi mereka yang tinggal di saddam – suep (kosan) melakukan semua kegiatannya pada malam hari.

Contoh kegiatan mereka:

  1. Main kartu remi dari pagi hari sampai adzan subuh
  2. M***k
  3. Main sulap
  4. Sampai membuat kreatifitas dari barang bekas menjadi barang yang berguna atau karya seni
 

Restrukturisasi Organisasi Pengelola Pendidikan

Filed under: 1 — fery24 @ 8:20 pm

Bentuk dan struktur organisasi pengelolaan pendidikan yang mencerminkan jiwa otonomi, antara lain:

  1. Struktur organisasinya lebih gemuk ke bawah, berbentuk piramid dengan kerucut ke atas;
  2. Tidak banyak banyak unit-unit khusus, pokja, tim kerja, staf ahli yang tidak jelas eselonisasinya;
  3. Beban tugas organisasi lebih banyak pada unit organisasi tingkatan bawah, tetapi tidak disertai dengan imbalan yang memadai sesuai dengan beban pekerjaannya;
  4. Setiap tugas pokok dan fungsi unit-unit organisasi ditata dan diatur secara lengkap dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan tertulis;
  5. Mekanisme pelaksanaan kerja, tugas, kebijakan, keputusan yang menyangkut mekanisme sistem pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja, selalu diagendakan dan dibuat secara tertulis serta disampaikan kepada seluruh anggota organisasi;
  6. Mempunyai rencana strategis yang berjenjang dengan target, acuan, alat, mekanisme pengendalian dan evaluasi serta akuntabilitas yang jelas;
  7. Ada transparansi dalam setiap pengelolaan sumber-sumber pembiayaan organisasi;
  8. Ada perimbangan penbiayaan dan profit sharing antara unit- unit pusat dengan unit-unit pelakana pada tingkat bawah.

Persyaratan utama dalam bobot muatan kurikulum harus mendasar, kuat, dan lebih luas. Mendasar, dalam arti terkait
dengan pemberian kemampuan dalam upaya memenuhi kebutuhan mendasar peserta didik sebagai individu maupun
anggota masyarakat. Kuat, dalam arti terkait dengan isi dan proses pembelajaran atau penyiapan peserta didik untuk menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang kuat, sehingga memiliki kemampuan untuk mandiri dalam meningkatkan kualitaspemenuhan kebutuhan mendasarnya. Luas, dalam arti terkait dengan pemanfaatan dan pendayagunaan potensi dan peluang yang ada dan dapat dijangkau oleh peserta didik. Potensi dan peluang tersebut didayagunakan baik pada saat proses pembelajaran maupun pada saat penerapan hasil pembelajaran.
Ketiga aspek tersebut secara bersama-sama memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai kemungkinan kondisi, potensi dan peluang yang ada di lingkungannya.

 

Proses Manajemen Strategis

Filed under: 1 — fery24 @ 7:54 pm

Strategi pada hakikatnya merupakan rencana tindakan yang bersifat umum, berjangka panjang (berorientasi ke masa depan), dan cakupannya luas. Oleh karena itu, strategi biasanya dirumuskan dalam kalimat yang kandungan maknanya sangat umum dan tidak merujuk pada tindakan spesifik atau rinci. Namun demikian, dalam manajemen strategi tidak berarti bahwa .tindakan rinci dan spesifik. yang biasanya dirumuskan dalam suatu program kerja tidak harus disusun. Sebaliknya, program-program kerja tersebut harus direncanakan pula dalam proses manajemen strategi dan bahkan harus dapat dirumuskan ataudiidentifikasi ukuran kinerjanya. Kegagalan dalam merumuskan ukuran kinerja yang sesuai, seringkali menjadi penyebab kegagalan organisasi dalam mencapai misinya.

Proses sendiri adalah arus informasi melalui beberapa tahap analisis yang saling terkait menuju pencapaian tujuan atau cita-cita. Dalam proses manajemen strategi, arus informasi mencakup data historis, data saat ini, dan data ramalan tentang operasi dan lingkungan bisnis. Memandang manajemen strategi sebagai sebuah proses mengandung beberapa implikasi penting.

Pertama, suatu perubahan pada sembarang komponen akan mempengaruhi beberapa atau semua komponen yang lain. Kedua, bahwa perumusan dan implementasi strategi terjadi secara berurutan, dan ketiga akan diperlukan umpan balik dari pelembagaan, tinjauan ulang (review), dan evaluasi terhadap tahap-tahap awal proses ini. Gordon E. Greenley (1989:16) menyatakan proses manajemen strategi terdiri dari empat (4) tahap utama :

  1. Analysing the environment.
  2. Planning direction.
  3. Planning strategy.
  4. Implementing strategy.

Menurut Jauch dan Glueck (1998:6) proses manajemen strategi adalah: .Cara atau jalan dimana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Beberapa tahapan penting yang dirumuskan, yaitu :

  1. Menetapkan misi dan tujuan perusahaan
  2. Meneliti ancaman dan peluang
  3. Meneliti kekuatan dan kelemahan
  4. Mempertimbangkan alternatif strategi
  5. Memilih strategi
  6. Implementasi strategi
  7. Evaluasi strategi

Sementara itu proses manajemen strategi menurut Pearce dan Robinson (1997:20), mengandung sembilan tugas penting yaitu :

  • Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (phylosophy), dan tujuan(goal).
  • Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.
  • Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum.
  • Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern.
  • Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
  • Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.
  • Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
  • Mengimplementasikan pilihan strategik dengan mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, Struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
  • Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
 

MANAJEMEN STRATEGI

Filed under: 1 — fery24 @ 6:04 pm

Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik, dan ilmu merumuskan, mengimplmentasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan fungsional organisasi (bisnis dan non bisnis) yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal, yang senantiasa berubah sehigga memberikan kemampuan kepada organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.  Defnisi ini secara tidak langsung menunjuk dan memusatkan pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan,riset dan pengembangan.

Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi terdiri dari 4 (empat) tahapan:

  1. perumusan (formulasi) strategi,
  2. implementasi strategi, dan
  3. evaluasi strategi.

PRINSIP MANAJEMEN STRATEGI

  1. Perencanaan Strategis Menembus (merembes),Semua manajer pada berbagai divisi harus belajar berfikir strategis.  Semua tingkat manajerial temasuk supervisor akan terlibat dalam manajemen strategi dengan cara tertentu.  Setiap tingkat pola dan cara yang akan diambil berbeda, tetapi mengarah pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
  2. Proses Perencanaan Komprehensif, artinya perencaan di dasarkan pada kebutuhan dan pengembangan usaha,     bukan di buat asal-asalan.

Manfaat hubungan antara fungsi bisnis dan proses manajemen strategi tidak boleh diabaikan.Secara umum ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu produksi, pemasaran, dan keuangan.  Selain itu terdapat juga fungsi yang lain seperti sumberdaya manusia, riset dan pengembangan, serta hubungan dengan masyarakat.  Kesemuanya mempunyai pengaruh langsung, utama, dan sangat besar terhadap proses manajemen strategi.

 

Bikin Suara December 29, 2009

Filed under: Uncategorized — fery24 @ 9:17 pm

Buat kompi agan berbicara dengan menggunakan scrip .VBS di notepad

Caranya:

1. Buka Notepad

2.copy paste skrip dibawah ini

Dim userInput

userInput = InputBox(“Tulis apa aja sesuka agan”)

Set Sapi = Wscript.CreateObject(“SAPI.SpVoice”)

Sapi.speak userInput

3. save as dalam bentuk .VBS

4. buka lagi notepadnya, trus masukan kata2 di kolom “Tulis apa aja sesuka agan” trus tekan ok

5. eeeennnggg iiinnnngggg eeeeennnnngggg komputer agan udah dapat berbicara

6. jangan lari tunggang langgang ya gan ketakutan

 

Manajemen Sekolah

Filed under: Uncategorized — fery24 @ 9:01 pm

Dalam kondisi krisis multidimensi yang berkepanjangan, pendidikan telah menarik perhatian berbagai pihak setelah bergeser menjadi salah satu pos pengeluaran yang semakin besar dan memberatkan di sebahagaian besar anggota masyarakat. Tingginya biaya pendidikan merupakan konsekuensi dari meningkatnya biaya dan ditambah lagi dengan berkurangnya kemampuan para penyandang dana pendidikan. Pendidikan yang ‘mahal’ akan semakin menjadi relatif ketika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Apabila pendidikan dianggap sebagai suatu bentuk investasi yang akan memberikan suatu benefit di masa mendatang maka tidak akan terjadi penempatan biaya pendidikan dalam skala prioritas terakhir atau berada di bawah pengeluaran-pengeluaran yang konsumtif.
Perspektif inilah yang harus terus diupayakan menjadi sepandang agar tidak terjadi gap pendekatan bagi solusi masalah-masalah seputar pendidikan. Komunikasi yang sering sumbang harus disamakan, paling tidak untuk
membuka forum diskusi yang lebih terarah bagi semua pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan. Bermunculannya sekolah-sekolah baru menimbulkan fenomena dalam dunia kependidikan Bentuk dan pendekatan pendidikan semakin berkembang dan kompleks. Tidak hanya pemain-pemain lama yang mengembangkan sekolah yang sudah ada namun juga dari pelaku usaha non kependidikan dan bahkan penyelenggara pendidikan dari luar negeri. Secara objektif, masyarakat semakin sulit menentukan pilihan lembaga pendidikan formal/sekolah yang akan digunakan.

Sebagai salah satu salah satu komponen utama dalam sistem pendidikan, sekolah sudah selayaknya memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini tidak terlepas dari seberapa baik sekolah itu dikelola. Apabila sekolah dianalogikan sebagai mesin produksi, maka kualitas output akan relevan sekali dengan kualitas mesin tersebut. Pengelolaan Pendidikan bermutu tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen secara umum yaitu:

  1. Perencanaan (Planning),
  2. Pengorganisasian (Organizing),
  3. Pengarahan (Directing) dan
  4. Pengendalian (Controlling).

Fungsifungsi manajerial tersebut hendaknya dilakukan oleh setiap pengelola sekolah secara efektif dan efisien, dimana pimpinan (kepala sekolah) secara khusus merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya
sekolah yaitu: SDM, siswa, metode, sarana prasarana dan pasar.

Masyarakat mengharapkan sekolah dapat memberikan penyediaan pelayanan pendidikan secara maksimal. Harapan yang besar pada sekolah memerlukan energi yang besar. Untuk itu diperlukan banyak dukungan dari berbagai pihak.

Di negara-negara maju, perlakuan khusus kepada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan umum sudah sangat kondusif. Tentunya tidak terlepas dari kemampuan pemerintahnya. Sekolah dalam menjalankan kegiatan pendidikan sangat tergantung kepada tiga jenis sumber pemasukan keuangan, yaitu

  1. pemilik organisasi,
  2. masyarakat pengguna dan
  3. pihak ketiga.

Masalah yang sering timbul adalah bagaimana jaminan ketersediaan dana tersebut secara jelas dan kontinyu, tanpa mengganggu kelangsungan kegiatan operasional sekolah.

 

Proses Pengendalian Manajemen

Filed under: Uncategorized — fery24 @ 8:33 pm

Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi manajemen strategi. Pengertian manajemen sendiri adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

Dari definisi tersebut terdapat empat (4) frasa penting berikut ini:

  1. Manajemen strategi merupakan suatu proses
  2. Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan
    strategi
  3. Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik
    guna mewujudkan visi organisasi
  4. Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.

Pengendalian setidaknya melibatkan beberapa aktivitas yaitu:

  • Menentukan apa yang akan diukur
  • Menentukan standar yang telah ditentukan sebelumnya
  • Pengukuran kinerja
  • Membandingkan hasil pengukuran dengan standar
  • Tindakan koreksi.

Dalam hal proses pengendalian manajemen ini diperlukan karena dapat dilakukan perbaikan secara cepat dan tidak harus menunggu sampai satu periode pelaksanaan strategis selesai, karena itu strategis yang sebelumnya telah ditetapkan sebenarnya tidak efektif lagi. Terdapat beberapa jenis pengendalian yang perlu dilakukan yaitu:

  • Pengendalian Asumsi (Premis Control)
  • Pengendalian Implementasi (Implemention Control)
  • Pengawasan Strategis (Strategis Surveillance)
  • Pengendalian Peringatan Khusus (Spesial Alert Control)
 

Overclocking

Filed under: Home — fery24 @ 6:08 pm

Overclock atau Overclocking adalah mengubah/mengatur kecepatan dari processor/CPU diatas kecepatan normal yang tertera pada processor tersebut.
Teknik atau cara yang dapat dilakukan untuk overclocking yaitu :
1. Meningkatkan Multiplier.
2. Meningkatkan Bus clock.
3. Meningkatkan Bus clock dan Multiplier
Ketiga cara diatas dapat dilakukan secara fisik (hardware) maupun secara software.
• Cara Hardware
Melakukan perubahan pada setting jumper/switch yaitu pada jumper yang mengatur bus clock dan mengatur multiplier.
• Cara software
Melakukan perubahan pada bus clock atau Multiplier dengan mengaturnya pada BIOS melalui softmenu. Umumnya cara overclock semacam ini ada pada motherboard yang baru yang menggunakan jumperless dan BIOS yang memiliki softmenu tersebut.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam overclock, diantaranya:
1 Bus
Secara umum bus adalah penghubung secara fisik antar unit-unit dalam komputer dan antara komputer dengan dunia luar. Pendapat lain dikatakan bus adalah kumpulan garis atau kawat yang membawa sinyal pada komputer. Bus clock adalah frekuensi kerja dari bus yang ada pada motherboard. Bus clock itu sendiri berbeda-beda pada motherboard, yaitu 25 MHz, 30MHz, 33 MHz, 40 MHz, 50 MHz ini merupakan bus clock dari motherboard 486, sedangkan untuk motherboard Pentium keatas sudah menggunakan bus clock 60 MHz, 66 MHz, 75 Mhz, 83 MHz dan 100 MHz bahkan motherboard sekarang ada yang mampu mendukung sampai 150 MHz. Untuk bus clock >= 100 digunakan untuk prosesor Pentium II, Pentium III atau yangh setara dengannya. Pengguanaan bus clock harus =< dari clock memori agar tidak terjadi crash. Bus clock sering pula dikenal sebagai Bus frekuensi.
2. CPU clock & Multiplier
CPU clock atau CPU speed adalah frekuensi kerja dari prosesor. Misalkan Pentium II 350 maka Cpu clocknya 350MHz, artinya tiap detik prosesor akan melakukan 350 juta cycle ‘putaran’ dimana tiap satu cycle prosesor dapat melakukan beberapa operasi sedrhana atau beberapa cycle untuk sebuah operasi yang komplex. Multiplier ‘pengali’ adalah suatu faktor yang menjadi faktor pembanding antara Cpu clock dan bus clock dengan rumus:
CPU clock = Bus clock x multiplier
Misal pentium 350 berarti bila menggunakan bus clock 100 mengunakan multiplier 3,5. Pengaturan multiplier dan bus clock pada pentium biasa dan sampai AMD K6-3 masih menggunakan jumper atau switch, sedangkan untuk motherboard yang ‘jumperless’ menggunakan set BIOS digunakan pada pentium II, pentium III, pentium Xeon.
3. Jumper & Switch
Jumper adalah alat yang berfungsi sebagai saklar dan switch, wujud fisiknya biasanya berupa pin-pin yang menonjol pada motherboard. Sebagai pelengkap jumper disertakan konektor yang berguna untuk menghubungkan pin-pin pada jumper. Umumnya konektor menghubungkan 2 pin. Jumper 2 pin bila pinnya dihubungkan oleh konektor maka jumper berfungsi sebagai saklar sedangkan untuk jumper 3 pin jumper berfungsi sebagai switch, karena kombinasinya bisa 1-2 atau 2-3. Pada motherboard (socket 7) banyak sekali terdapat jumper untuk mengetahui fungsinya digunakan manual motherboard. Switch adalah kumpulan jumper-jumper yang bertugas bersama, pengaturan switch akan berpengaruh pada seluruh pengaturan jumper tersebut. Contoh penggunaannya pada pengaturan Bus clock, multiplier dan CPU voltage pada DFI motherboard super 7.
o Mengatasi masalah panas
Overclocking akan mengakibatkan timbulnya panas yang cukup berlebihan, jika kita tidak menggunakan pendingin, untuk dapat overclocking dengan aman maka kita harus memiliki sistem pendingin yang baik pula. Sistem pendingin terbagi 2 :
• Software
Banyak sofware yang beredar yang dapat digunakan sebagai software pendingin seperti waterfall dan rain
• Hardware
dengan memasang heatsink dan kipas pada processor atau memakai hardware khusus, yang memang bekerja sebagai pendingin seperti kyro 1
• Dampak Overclock
• Dampak negatif overclock:
1. Panas berlebihan pada prosesor karena dipaksa bekerja pada clock yang lebih tinggi, dapat dikurangi dengan penggunaan sistem pendingin yang sudah ada.
2. Kesalahan operasi (pehitungan) prosesor karena akibat panas berlebihan.
• Dampak positif overclock:
1. Komputer menjadi lebih cepat seolah-olah bekerja dengan prosesor yang lebih tinggi.
2. Cara termurah meningkatkan kecepatan kerja dari CPU.
3. Dapat membuat prosesor yang tidak ada pada pasaran.

 

kenakalan remaja

Filed under: Home — fery24 @ 5:49 pm

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.

Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:

– kurangnya kasih sayang orang tua.

– kurangnya pengawasan dari orang tua.

– pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.

– peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.

– tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.

– dasar-dasar agama yang kurang

– tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya

– kebasan yang berlebihan

– masalah yang dipendam

Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:

– Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.

– Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.

– Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.

– Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.

– Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.

– Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.

– Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.

 

Masalah yang perlu dibenahi dalam institusi pendidikan December 28, 2009

Filed under: Home — fery24 @ 10:25 pm

Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup, dari sejak dalam kandungan, kemudian melalui seluruh proses dan siklus kehidupan manusia. Oleh karenanya secara hakiki pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Dalam kontek kehidupan berbangsa dan bernegara pembangunan pendidikan merupakan wahana dan alat untuk mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan warga negara.

Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga Negara adalah tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Karena itu manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu dan diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, bermutu, efektif dan efisien dari perspektif manajemen.

Aspek yang harus disadari oleh segenap komponen masyarakat dan pemerintah adalah kondisi dan kenyataan pahit sebagai gambaran ‘prestasi’ pembangunan pendidikan yang dilaksanakan dewasa ini, berimplikasi luas terhadap kehidupan masyarakat baik yang terkait dengan masalah kehidupan agama, sosial, budaya, politik maupun ekonomi. Dengan kata lain, kualitas pelayanan pendidikan yang rendah, rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan, buruknya manajemen sistem pendidikan akan menjadi bagian dari problema yang berkepanjangan dalam menghadapi
tantangan dan persaingan kehidupan di masa mendatang.

Mencermati realitas tersebut, diperlukan berbagai langkah inovasi dan penguatan strategi pembangunan pendidikan disetiap kecamatan dengan tidak hanya mengandalkan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah (baik daerah maupun pusat), melainkan menggali keterlibatan aktif dari seluruh komponen masyarakat. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pembangunan pendidikan tersebut diharapkan menjadi salah satu akselerator untuk menuntaskan berbagai permasalahan pendidikan di disetiap kecamatan dan pedesaan. Pembangunan pendidikan sebagai wahana pembangunan SDM yang berkualitas, tetap menjadi prioritas utama baik dalam pembangunan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Hal tersebut dibuktikan dengan diprioritaskannya pembangunan pendidikan dalam dokumen-dokumen perencanaan baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten, untuk jangka waktu tahunan, lima tahunan, maupun dua puluh tahun ke depan. Hal ini menunjukkan betapa pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu negara maupun suatu daerah. Secara umum dalam lingkup kebijakan daerah, pemerintahan daerah Kabupaten Bandung berpedoman pula kedalam lingkup kebijakan makro pembangunan yang mengagendakan akselerasi dalam berbagai bidang pembangunan termasuk di dalamnya pembangunan bidang pendidikan.

Upaya tersebut diaktualisasikan dalam lima misi sebagai Agenda Prioritas Pembangunan untuk kurun waktu lima
tahun ke depan sebagaimana tertuang dalam kelima agenda tersebut meliputi:

  1. meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia,
  2. mengembangkan struktur Perekonomian Daerah yang tangguh,
  3. memantapkan kinerja Pemerintah Daerah,
  4. meningkatkan implementasi pembangunan berkelanjutan,
  5. meningkatkan kualitas kehidupan sosial yang berlandaskan agama dan budaya daerah.

Ada pun misi yang diemban Pemerintah dalam Bidang  Pendidikan yaitu:

  1. meningkatkan kualitas iman dan taqwa masyarakat,  dan
  2. meningkatnya kecerdasan kreativitas, keterampilan, produktivitas, dan kemandirian masyarakat berdasarkan iman dan taqwa.

Selain itu berbagai wacana pendidikan yang semakin ditingkatkan demi penyediaan pelayanan pembangunan pendidikan yang semakin berkualitas dan berkeadilan. Seluruh garis kebijakan tersebut dipola dalam target kebijakan nasional yang menyangkut pelayanan pembangunan pendidikan yakini:

  • Pemerataan dan Perluasan akses,
  • Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing,
  • Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik.