Jejaring Pengetahuan Internasional bagi Perempuan Berpolitik, iKNOW Politics, merilis kehadirannya di Indonesia. Indonesia menjadi negara pertama di tingkat Asia Pasifik, yang terdaftar resmi dalam jaringan internasional untuk kemajuan perempuan, terutama dalam berpolitik.
Sejumlah aktivis, organisasi perempuan, dan politisi perempuan, serta Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar, hadir untuk memberikan dukungan dalam peluncuran jejaring online ini di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Tristanti Mitayanti, Regional Coordinator iKNOW Politics untuk Indonesia, mengatakan, jejaring ini menjadi wadah bagi perempuan dari berbagai lapisan dan kalangan, untuk saling menumbuhkan diskusi politik melalui internet.
“iKNOWS Politics memberi ruang kepada siapa saja yang tertarik dengan berbagai masalah, kebijakan politik setiap negara, terkait dengan keterwakilan perempuan, misalnya. Member jejaring ini bisa berbagi pengalaman tentang kebijakan politik di setiap negaranya, tentang keterlibatan perempuan, dan memberikan referensi untuk diadaptasikan dengan kondisi masing-masing negaranya,” papar Tristanti, dalam konferensi pers usai peluncuran iKNOWS Politics.
iKNOWS Politics yang bisa diakses gratis melalui http://www.iknowpolitics.org memberikan akses sumber pengetahuan berpolitik, menciptakan pengetahuan bagi yang tertarik belajar politik, dan wadah saling berbagi pengalaman lintas bangsa. Portal ini memiliki ruang diskusi publik antarpraktisi politik, artikel politik, link ke organisasi terkait, serta perpustakaan dengan 3000 artikel bebas akses.
“Terlibat dalam politik adalah tugas mulia. Jaringan internasional ini membangun diskusi lintas bangsa dengan berbagai latar bahasa dan budaya. Pengalaman di Indonesia bisa dibagi ke seluruh dunia dan menginspirasi perempuan di belahan dunia lain,” papar Anita Vandenbeld, Project Manager iKNOWS Politics dari Canada.
Keterwakilan perempuan berpolitik di Indonesia memang bisa menjadi inspirasi. Dari kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam parlemen misalnya, realisasinya sudah 18 persen. Tak berbanding jauh dengan negara maju seperti Canada (22 persen), meski masih jauh dari Rwanda yang mencapai 56 persen. Negara demokrasi yang sudah matang bahkan masih perlu belajar dari negara demokrasi yang masih belia, seperti Indonesia.
Keterangan :
Penalaran : Sejumlah aktivis, organisasi perempuan, dan politisi perempuan, serta Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar, hadir untuk memberikan dukungan dalam peluncuran jejaring online ini di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Argumentasi : – iKNOWS Politics memberi ruang kepada siapa saja yang tertarik dengan berbagai masalah, kebijakan politik setiap negara, terkait dengan keterwakilan perempuan, misalnya. Member jejaring ini bisa berbagi pengalaman tentang kebijakan politik di setiap negaranya, tentang keterlibatan perempuan, dan memberikan referensi untuk diadaptasikan dengan kondisi masing-masing negaranya.
– Terlibat dalam politik adalah tugas mulia. Jaringan internasional ini membangun diskusi lintas bangsa dengan berbagai latar bahasa dan budaya. Pengalaman di Indonesia bisa dibagi ke seluruh dunia dan menginspirasi perempuan di belahan dunia lain.
sumber : http://m.kompas.com/news/read/data/2010.04.15.18391656