Kata “konsumtif” (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering diartikan sama dengan kata “konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Sedangkan definisi dari konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.
Cara hidup konsuntif tidak lepas dari persoalaan gengsi. Jelas, gengsi lah yang telah membuat remaja rela mengeluarkan duitnya hanya untuk jaga gengsi dalam pergaulan.? Baik itu masalah makanan dan minuman, pakaian, juga masalah hiburan. Kini marak gaya hidup konsumtif di kalangan remaja.Para remaja sedang gandrung dengan hidup konsumtif saat remaja sedang gandrung dengan gaya hidup mewah, para pengusaha yang tak bertanggung jawab malah memberikan saluran untuk menampung gelegak nafsu konsumtif remaja. Coba saja, produk-produk makanan, minuman, pakaian, sampai hiburan dikemas begitu rupa supaya remaja betah dan merasa nyaman dengan gaya hidup konsumtif yang selalu identik dengan kemewahan tersebut., para pengusaha yang tak bertanggung jawab malah memberikan saluran untuk menampung gelegak nafsu konsumtif remaja. Coba saja, produk-produk makanan, minuman, pakaian, sampai hiburan dikemas begitu rupa supaya remaja betah dan merasa �nyaman’ dengan gaya hidup konsumtif yang selalu identik dengan kemewahan tersebut.
Alangkah lebih baiknya bila uang yang kamu miliki dibelikan kepada barang-barang yang lebih bermanfaat, seperti buku-buku keislaman atau makanan halal yang lebih murah harganya. Sisanya bisa kita sedekahkan ke masjid atau ke fakir miskin. Jadi mulai sekarang, stop konsumtif! Hiduplah sederhana sesuai kebutuhan saja, karena kebutuhan itu berbeda dengan keinginan, tapi catet, bukan berarti nggak boleh kaya, silakan saja.